Saturday, July 11

Babi, Sosis, Amerika




seorang bapak berumur 30 tahunan, sedang menggendong putranya yang masih balita.
dilihatnya anaknya yang gemuk, yang mempunyai pipi seperti bakpau, dan mata sesipit lubang celengan.


Bapak itu pun menggelengkan kepalanya sekali, sebelum menghela napas.
Dia melihat tubuhnya yang kurus kering, dan tubuh istrinya yang juga nyaris tidak tertutupi sedikitpun kelebihan lemak.
Rasa penasaran menghinggapi bapak ini, dia penasaran kenapa putranya bisa sesubur dan segemuk ini.


Putranya pun hanya memandangi ayahnya dengan senyuman lebar.

Tak disangka, datanglah sang Kepala Desa ke rumah keluarga itu.




"selamat siang pak"

"oh selamat siang bapak kepala desa"

"begini pak, bapak kan tau sekarang pemerintah sedang giat mencanangkan wajib belajar hingga 9 tahun"

"oh tentu saya tahu pak, tapi apa hubungannya dengan saya ?"

"saya dengar, bapak tidak mau mensekolahkan anak bapak"

"bukan tidak mau pak, tapi anak saya kan masih kecil !"

"oh, jadi saya yang salah dengar, maaf ya pak"

"tidak apa apa pak, saya berterima kasih atas perhatian bapak"

"tapi gini lo pak, saya mau mastiin aja, kalo ntar anak bapak kalo sudah besar, buat dia bersekolah ya pak"

"tentu saja pak ! tapi saya penasaran kenapa pak kepala desa bisa begitu berniat memberi tahu saya tentang pentingnya bersekolah"

"oh gini pak, anak saya itu saya sekolahkan hingga Amerika pak !"

"oh, oke, Amerika, lantas ada hubungan apa dengan masa depan akademis anak saya pak ?"

"Amerika itu sungguh maju pak, saya sekolahkan anak saya sampai kesana, tujuan saya hanya supaya dia lancar baca tulis !"

"lantas pak ?"

"ternyata dia pulang pulang malah membuatkan saya sebuah mesin hebat !"

"mesin apa pak ?"

"kalo saya masukkan babi saya ke dalam mesin itu, maka akan keluar sosis !"

"............."



Bapak itu merasa sedikit kesal dengan perlakuan kepala desa itu.
akhirnya dia melihat ke arah anaknya yang demikian gemuk dan subur.
lalu melihat ke arah istrinya.



"alah pak Kepala desa bisa aja... kalo cuman mesin pembuat sosis sih biasa pak !"

"loh, kok bapak meremehkan teknologi gitu sih ?!"

"kenyataan toh pak ! anaknya Pak Kepala Desa, sekolah di Amerika baru bisa buat mesin yang rubah seekor babi jadi sosis !"

"memang Bapak bisa buat apa ?! kok beraninya menghina anak saya !?"

"saya lulusan SD pak ! tapi saya bisa buat seekor BABI keluar dari istri saya, hanya dengan secuil SOSIS milik saya !"



sekilas, waktu dia berkata babi dan sosis, anaknya dan istrinya melotot ke arahnya.





~Aris Lazuardi
diadaptasi dari film Boboho




No comments: