Saturday, October 25

refleksi diri

di suatu kisah.

tersebutlah seorang anak kecil.
dia bernama angan.

Angan.
bukanlah seorang yang mau saja diterpa angin.

dan bukan orang yang mau saja dijatuhkan oleh ombak.

apabila angin menerpanya.
dia akan sekuat tenaga meniup angin itu.

dan apabila ombak menerjangnya jatuh.
dia akan berusaha menendang ombak itu.

sama halnya dalam bidang lain.

dia berpendapat.

"aku bisa melakukan segalanya"



di suatu kota di ujung masa.
dia terpaksa berpindah sekolah.

di sekolahnya yang lama.
dia murid yang terbaik. akdemis dan non akademisnya yang terbaik.
tentu saja.
"karena dia bisa"


saat dia pindah sekolah.
dia bertemu banyak hal baru.
teman baru.
dan tentu saja.

saingan baru.

dia terbangun..
banyak hal baru yang dia jumpai di kota itu.
dia melihat banyak temannya yang lebih tinggi.
dia melihat banyak orang lebih pintar darinya.
dan dia menyadari bahwa angin disana tidak lagi bersahabat.

lagi.
dia mengulangi segalanya.
berusaha menjadi yang terbaik.

berusaha keras.

dan berusaha.

dasar anak gila.



dia berhasil menjadi yang terbaik di kota itu.
dia puas.
sekali lagi dia puas.
puas karena bisa melewati segalanya di kota itu.


hingga akhirnya dia melihat seekor burung.
yang terbang tinggi jauh di atas sana.



jauh di atas langit yang membelah bayangan matahari.



dan kali ini dia sadar.





sadar, karena dia telah menjadi dewasa dalam proses pembelajarannya menjadi yang terbaik.

sadar.
bahwa, ada sesuatu yang bisa dilewati. dan tidak bisa dilewati.
sadar.
bahwa, tidak selamanya. kata kata "aku yang terbaik" itu benar.


dan dia pun mencoba lebih menikmati hidup.










~never close u'r eyes
Aris Lazuardi, 25 Oktober 2008



No comments: